coooLLL

coooLLL

Selasa, 25 Desember 2012

Jenis Limbah Industri

Limbah berdasarkan nilai ekonominya dirinci menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis dan limbah nonekonomis. Limbah yang mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah dengan proses lanjut akan memberikan nilai tambah. Misalnya: tetes merupakan limbah pabrik gula.Tetes menjadi bahan baku untuk pabrik alkohol. Ampas tebu dapat dijadikan bahan baku untuk pabrik kertas, sebab ampas tebu melalui proses sulfinasi dapat menghasilkan bubur pulp. Banyak lagi limbah pabrik tertentu yang dapat diolah untuk menghasilkan produk baru dan menciptakan nilai tambah.
Limbah nonekonomis adalah limbah yang diolah dalam proses bentuk apapun tidak akan memberikan nilai tambah, kecuali mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini yang sering menjadi persoalan pencemaran dan merusakkan lingkungan; Dilihat dari sumber limbah dapat merupakan hasil sampingan dan juga dapat merupakan semacam “katalisator”.
Karena sesuatu bahan membutuhkan air pada permulaan proses, sedangkan pada akhir proses air ini harus dibuang lagi yang ternyata telah mengandung sejumlah zat berbahaya dan beracun. Di samping itu ada pula sejumlah air terkandung dalam bahan baku harus dikeluarkan bersama buangan lain. Ada limbah yang terkandung dalam bahan dan harus dibuang setelah proses produksi. Tapi ada pula pabrik menghasilkan limbah karena penambahan bahan penolong.
Sesuai dengan sifatnya, limbah digolongkan menjadi 3 bagian,yaitu:
limbah cair, limbah gas/asap dan limbah padat.

1. limbah cair, yaitu buangan air yang berasal dari pendinginan. Sebuah pabrik membutuhkan air untuk pendinginan mesin, lalu memanfaatkan air sungai yang sudah tercemar disebabkan oleh sektor lain. Karena kebutuhan air hanya untuk pendinginan dan tidak untuk lain-lain, tidaklah tepat bila air yang sudah tercemar itu dikatakan bersumber dari pabrik tersebut. Pabrik hanya menggunakan air yang sudah air yang sudah tercemar pabrik harus selalu dilakukan pada berbagai tempat dengan waktu berbeda agar sampel yang diteliti benar-benar menunjukkan keadaan sebenarnya.

2. Limbah gas/asap adalah limbah yang memanfaatkan udara sebagai media. Pabrik mengeluarkan gas, asap, partikel, debu melalui udara, dibantu angin memberikan jangkauan pencemaran yang cukup luas. Gas, asap dan lain-lain berakumulasi/bercampur dengan udara basah mengakibatkan partikel tambah berat dan malam hari turun bersama embun.

3. Limbah padat adalah limbah yang sesuai dengan sifat benda padat merupakan sampingan hasil proses produksi. Pada beberapa industri tertentu limbah ini sering menjadi masalah baru sebab untuk proses pembuangannya membutuhkan satu pabrik pula. Limbah penduduk kota menjadikan kota menghadapi problema kebersihan. Kadang-kadang bukan hanya sistem pengolahannya menjadi persoalan tapi bermakna, dibuang setelah diolah. Menurut sifat dan bawaan limbah mempunyai karakteristik baik fisika, kimia maupun biologi.

Ardi Wijanarko

Analisa Unsur









Ardi Wijanarko

Efek Samping Kemasan Non Organik


EFEK SAMPING BAHAN KEMASAN NON ORGANIK














Ardi Wijanarko

Efek samping Kemasan Non Organik



Minggu, 23 Desember 2012


Industri Bahan Baku Pemberantas Hama / Pestisida (Bahan Aktif)




Definisi bahan baku pestisida
Bahan aktif adalah senyawa kimia yang mempunyai efek pestisida, yakni efek meracuni atau efek biologi lainnya. Misalnya sebagai penarik, pengusir dsb. Nama umum bahan aktif adalah CARBOFURAN. Salah satunya adalah Atraktan yaitu zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap
Pestisida tersusun dari unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur.
Unsur atau atom yang lebih sering dipakai adalah carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang berasal dari logam atau semi logam adalah ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic
Ada beberapa jenis pembasmi hama , yaitu:
Insektisida: Pembasmi serangga.
Herbisida: Pembasmi tanaman pengganggu.
Fungisida: Pembasmi jamur.
Rodentisida: Pembasmi binatang pengerat.
Akarisida: Pembasmi tungau.
Bakterisida: Pembasmi bakteri.
Larvasida: Pembasmi larva

Perkembangan bahan baku pestisida
         Bahan aktif pestisida yang merupakan derivatif atau produk turunan minyak bumi saat ini ikut terimbas naik, sehingga mendongkrak harga bahan baku produk itu.
          
         Di negara produsen glifosat, seperti China, India dan Eropa, harga komoditas tersebut sudah meningkat tinggi. Selain itu juga terjadi kelangkaan produk, sedangkan Indonesia sangat membutuhkan produk tersebut.
         Sejak Kenaikan harga minyak bumi hingga melebihi US$90 per barel menjadikan bahan aktif pestisida terutama glifosat naik dari sebelumnya US$2,9 per kilogram menjadi US$7,4.
        
         Glifosat banyak digunakan untuk memproduksi herbisida atau pembasmi rumput dan gulma yang saat ini permintaannya tinggi di sektor perkebunan     
         Harga pestisida yang menggunakan bahan aktif glifosat seperti herbisida naik sekitar 10-15 persen. Sedangkan pestisida lain sekitar 5-10 persen.
         Sekitar 90 persen kebutuhan bahan baku untuk produk pestisida masih diimpor. Sedangkan, sisanya 10 persen telah ada yang mampu memproduksi di dalam negeri.
         Kemungkinan kedepan banyak industri yang awalnya membuat bahan aktif untuk pestisida beralih menjadi pembuat bahan formulasi karena sulit didapatkan dan mahalnya bahan baku pembuatanya.

DAMPAK LIMBAH


Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Akhir-akhir ini, kondisi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sektor industri berpengaruh besar terhadap kondisi pencemaran di Indonesia. Kami sangat berharap agar para pelaku industri mulai melakukan perbaikan dan pembenahan dalam hal pembuangan limbah sehingga kegiatan industri dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Limbah Industri Pangan
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain : tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya. 

MANFAAT SAMPO


membersihkan rambut dan kulit kepala secara menyeluruh.

Menutrisi kulit dengan formula NATRIUM 10

Memberi rasa segar di kulit kepala dengan sensasi mentol

membuat rambut  tetap kuat dari akar hingga ujung

BAHAN - BAHAN :
•Bahan pembersih, umumnya berupa sistem surfaktan. Booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium. 
•Bahan conditioner, biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.

•Bahan aditif fungsional, termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH antara 3,5 dan 4,5. 
•Pengawet, sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat, paraben, tetranatrium EDTA.
•Bahan aditif estetik, termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
•Bahan-bahan aktif medis, sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang meningkatkan kelembaban rambut.
•Vitamin E, yang banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
•Zink, yang banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam

MANFAAT SAMPO

membersihkan rambut dan kulit kepala secara menyeluruh.

Menutrisi kulit dengan formula NATRIUM 10

Memberi rasa segar di kulit kepala dengan sensasi mentol

membuat rambut  tetap kuat dari akar hingga ujung


BAHAN - BAHAN :

•Bahan pembersih, umumnya berupa sistem surfaktan. Booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium. 
•Bahan conditioner, biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.

•Bahan aditif fungsional, termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH antara 3,5 dan 4,5. 

•Pengawet, sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat, paraben, tetranatrium EDTA.
•Bahan aditif estetik, termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
•Bahan-bahan aktif medis, sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang meningkatkan kelembaban rambut.
•Vitamin E, yang banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
•Zink, yang banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam



REAKSI MAILLARD PADA PEMBUATAN SUSU BUBUK









Sabtu, 22 Desember 2012


reaksi Mailard Pada Pembuatan Susu Bubuk









Ardi Wijanarko