coooLLL

coooLLL

Kamis, 10 Januari 2013

Pesawat Terbang Alat Transportasi Teraman Di Dunia


Ahir-ahir ini banyak kita mendengar berita tentang kecelakaan pesawat terbang di berbagai belahan dunia, baik pesawat militer maupun pesawat komersil. Masih teringat dibenak kita tentang hilangnya pesawat terbang Adam Air yang sedang terbang dari Surabaya menuju Makasar pada tahun 2007 silam,pesawat hilang beserta  seluruh penumpang dan awak pesawat dan sampai sekarang tidak ditemunkan baik bangkai pesawat maupun  penumpang dan awak pesawat terbang tersebut, hanya beberapa serpihan pesawat yang hancur saja yang diketemukan. Tak lama setelah itu juga tragedi di Bandara Adi soecipto Jogjakarta. Dan yang paling baru adalah tewasnya seluruh penumpang dan awak pesawat Sukhoi dalam acara uji terbang pesawat, yang ditemukan hancur menabrak Gunung Salak di Jawa Barat.
Sepintas kita merasa ngeri jika membayangkan hal tersebut. Naik pesawat terbang seolah-olah harus mempertaruhkan nyawa kita. Dimana sekali terjadi kecelakaan, hanya sedikit kemungkinan kita untuk selamat. Akan tetapi tahukah anda bahwa sebenarnya Pesawat terbang merupakan alat transportasi teraman dari seluruh alat transportasi yang ada, kususnya transportasi modern.
Jika kita teliti lebih dalam, coba bayangkan dan hitung, berapa kali terjadi tragedi kecelakaan dijalan raya, baik itu motor, mobil, maupun kendaraan tradisional. Kemudian berapa seringnya terjadi kereta api anjlog (kususnya di Indonesia), kemudian tragedi kecelakaan kapal-kapal kecil di pedalaman Kalimantan atau Sumatra.
Dari data Kepolisian, diperkirakan  1 sampai 5 nyawa manusia melayang setiap harinya di setiap kota di Indonesia akibat kecelakaan jalan raya. Jika dihitung dalam sebulan, berarti 30 sampai 150 nyawa  manusia melayang disetiap kota di Indonesia. Dan jika dikalikan jumlah kota seluruh Indonesia, sudah berapa ribu nyawa melayang akibat kecelakaan jalan raya. Ini jelas lebih mengerikan. Kita mungkin tidak pernah mengetahui itu semua karena tidak semua  media  meliput semua kejadian tersebut.
Akan tetapi coba kita tengok, jika terjadi kecelakaan pesawat terbang, baik di Indonesia maupun di negara lain, media pasti sudah mengekspos besar-besaran tentang tragedi kecelakaan itu. Kecelakan pesawat terbang memang tergolong kecelakaan besar, karena hanya sedikit kemungkinan penumpang atau pengemudi pesawat itu akan selamat. Namun, jika dihitung, secara keseluruhan kecelakaan pesawat tergolong jarang terjadi. Mungkin hanya sebulan sekali kita mendengar  berita tentang kecelakaan pesawat terbang. Namun, ekspos media yang  berlebihanlah yang membuat  seolah-olah kecelakan pesawat terbang sering terjadi.
Coba jika setiap kecelakaan yang terjadi dijalan raya diliput oleh media, mungkin setiap jamnya pasti ada berita tentang kecelakaan dijalan raya.
Dan perlu anda ketahui juga, pesawat terbang merupakan alat transportasi yang paling diperhatikan standar keselamatan dan keamanannya. Dimana setiap kerusakan-kerusakan yang terjadi pasti akan segera mungkin diperbaiki dan kondisi pesawat sesuai dengan standar syarat terbang yang berlaku. Jika terjadi satu saja kerusakan elemen pesawat terbang, pasti peawat terbang tersebut tidak diperbolehkan untuk lepas landas. Selain itu, pesawat terbang juga hanya dijalankan dan dioperasikan oleh orang berpendidikan. Mulai dari pengemudinya ( PILOT), kemudian teknisi pesawat terbang, dan semua operator-operator yang  terlibat didalam pengoperasian pesawat terbang.
Coba dibandingkan dengan alat transportasi lain, berapa seringkah kita memperhatikan kondisi  motor atau mobil kita. Atau transportasi umum seperti angkot dan bus, yang dijalankan bebas oleh siapapun asal bisa menyetir dan mempunyai SIM, kadang juga tidak mempunyai. Atau rusaknya bantalan rel kereta api, akan tetapi masih saja kereta api melintas diatasnya, kemudian over load pada kapal penumpang yang dilakukan perusahaan pelayaran di Indonesia.
Hal ini sebenarnya dapat dilihat berapa seringnya terjadi kecelakaan baik didarat maupun dilaut.
Lantas, masih takutkan anda naik pesawat terbang?
(Ardi Wijanarko)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar