Minggu, 23 Desember 2012
Industri Bahan Baku Pemberantas Hama / Pestisida (Bahan Aktif)
Definisi bahan baku pestisida
Bahan aktif adalah senyawa kimia yang mempunyai efek pestisida, yakni efek meracuni atau efek biologi lainnya. Misalnya sebagai penarik, pengusir dsb. Nama umum bahan aktif adalah CARBOFURAN. Salah satunya adalah Atraktan yaitu zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik. Sehingga dapat digunakan sebagai penarik serangga dan menangkapnya dengan perangkap
Pestisida tersusun dari unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur. Namun yang sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur.
Unsur atau atom yang lebih sering dipakai adalah carbon, hydrogen, oxigen, nitrogen, phosphor, chlorine dan sulfur. Sedangkan yang berasal dari logam atau semi logam adalah ferum, cuprum, mercury, zinc dan arsenic
Ada beberapa jenis pembasmi hama , yaitu:
Insektisida: Pembasmi serangga.
Herbisida: Pembasmi tanaman pengganggu.
Fungisida: Pembasmi jamur.
Rodentisida: Pembasmi binatang pengerat.
Akarisida: Pembasmi tungau.
Bakterisida: Pembasmi bakteri.
Larvasida: Pembasmi larva
Perkembangan bahan baku pestisida
Bahan aktif pestisida yang merupakan derivatif atau produk turunan minyak bumi saat ini ikut terimbas naik, sehingga mendongkrak harga bahan baku produk itu.
Di negara produsen glifosat, seperti China, India dan Eropa, harga komoditas tersebut sudah meningkat tinggi. Selain itu juga terjadi kelangkaan produk, sedangkan Indonesia sangat membutuhkan produk tersebut.
Sejak Kenaikan harga minyak bumi hingga melebihi US$90 per barel menjadikan bahan aktif pestisida terutama glifosat naik dari sebelumnya US$2,9 per kilogram menjadi US$7,4.
Glifosat banyak digunakan untuk memproduksi herbisida atau pembasmi rumput dan gulma yang saat ini permintaannya tinggi di sektor perkebunan
Harga pestisida yang menggunakan bahan aktif glifosat seperti herbisida naik sekitar 10-15 persen. Sedangkan pestisida lain sekitar 5-10 persen.
Sekitar 90 persen kebutuhan bahan baku untuk produk pestisida masih diimpor. Sedangkan, sisanya 10 persen telah ada yang mampu memproduksi di dalam negeri.
Kemungkinan kedepan banyak industri yang awalnya membuat bahan aktif untuk pestisida beralih menjadi pembuat bahan formulasi karena sulit didapatkan dan mahalnya bahan baku pembuatanya.
DAMPAK LIMBAH
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Akhir-akhir ini, kondisi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sektor industri berpengaruh besar terhadap kondisi pencemaran di Indonesia. Kami sangat berharap agar para pelaku industri mulai melakukan perbaikan dan pembenahan dalam hal pembuangan limbah sehingga kegiatan industri dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.
Limbah Industri Pangan
Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain : tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.
MANFAAT SAMPO
membersihkan rambut dan kulit kepala secara menyeluruh.
Menutrisi kulit dengan formula NATRIUM 10
Memberi rasa segar di kulit kepala dengan sensasi mentol
membuat rambut tetap kuat dari akar hingga ujung
Menutrisi kulit dengan formula NATRIUM 10
Memberi rasa segar di kulit kepala dengan sensasi mentol
membuat rambut tetap kuat dari akar hingga ujung
BAHAN - BAHAN :
•Bahan pembersih, umumnya berupa sistem surfaktan. Booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.
•Bahan conditioner, biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.
•Bahan aditif fungsional, termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH antara 3,5 dan 4,5.
•Pengawet, sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat, paraben, tetranatrium EDTA.
•Bahan aditif estetik, termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
•Bahan-bahan aktif medis, sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang meningkatkan kelembaban rambut.
•Vitamin E, yang banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
•Zink, yang banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam
MANFAAT SAMPO
membersihkan rambut dan kulit kepala secara menyeluruh.
Menutrisi kulit dengan formula NATRIUM 10
Memberi rasa segar di kulit kepala dengan sensasi mentol
membuat rambut tetap kuat dari akar hingga ujung
BAHAN - BAHAN :
Menutrisi kulit dengan formula NATRIUM 10
Memberi rasa segar di kulit kepala dengan sensasi mentol
membuat rambut tetap kuat dari akar hingga ujung
BAHAN - BAHAN :
•Bahan pembersih, umumnya berupa sistem surfaktan. Booster busa untuk mengubah sifat busa yang dihasilkan surfaktan. Bahan surfaktan yang umum digunakan adalah surfaktan anionik, seperti natrium lauril eter sulfat (juga sering disebut natrium lauret sulfat), natrium lauril sulfat, dan senyawa amonium.
•Bahan conditioner, biasanya digunakan bahan berupa surfaktan kationik, seperti olealkonium klorida, distearildimonium klorida, dan isostearil etildimonium etosulfat.
•Bahan aditif fungsional, termasuk di dalamnya bahan yang dapat mengontrol viskositas sampo. Dapat dibayangkan apabila sampo terlalu encer, sampo akan sukar dipakai, demikian pula jika sampo, misalnya, sekental pasta gigi. Bahan yang umum digunakan adalah surfaktan amfoterik, seperti kokamidopropil betain atau kokamidopropil hidroksisultain. Aditif lain adalah pengontrol pH, agar sampo mempunyai pH antara 3,5 dan 4,5.
•Pengawet, sampo tanpa pengawet akan merupakan tempat ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri. Hal ini akan membuat produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan. Pengawet yang umum digunakan adalah natrium benzoat, paraben, tetranatrium EDTA.
•Bahan aditif estetik, termasuk di dalamnya pewarna, parfum yang membuat sampo enak dipakai.
•Bahan-bahan aktif medis, sampo mengandung seng piritionin yang dapat mengobati ketombe, atau pantenol yang penting untuk pertumbuhan rambut dan yang meningkatkan kelembaban rambut.
•Vitamin E, yang banyak terdapat dalam kacang-kacang dan biji-bijjian. Vitamin E adalah vitamin yang sangat diperlukan untuk memperindah rambut. Minyak yang menutupi pori-pori dapat dikurangi dengan mengkonsumsi vitamin E.
•Zink, yang banyak terdapat pada sayuran berdaun hijau seperti bayam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar