coooLLL

coooLLL

Jumat, 14 Desember 2012


PROBLEMATIKA ISLAM MASA KINI
“MEMBELA ISLAM ATAU MERUSAK ISLAM”



 Disusun Oleh
Ardi wijanarko
41612110024

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2012

DAFTAR ISI


Table of Contents




















KATA PENGANTAR

     Assalamu’alaikum.wr.wb
      Pertama-tama saya ucapkan terimakasih kepada bapak Ahmad miftah Pauzi,S.HI.MA, selaku Dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan agam Islam. Juga kepada teman teman, dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah PROBLEMATIKA ISLA MASA KINI ini, dengan judul makalah “MEMBELA ISLAM ATAU MERUSAK ISLAM”.
      Makalah ini dibuat atas dasar keprihatinan kita ahir ahir ini melihat banyaknnnya kesusuhan, kekerasan, ke anarkisan, bahkan pembunuhan masal yang justru dilakukan oleh orang orang berjubah, mengaku sebagai orang beragama islam. Hal ini jelas sangat mencoreng agama Islam sendiri. Dimana agama Islam adalah agama yang mengajarkan kita tentang kebaikan, kedamaian, kehalusan, kerapian, kesopanan. Akan tetapi hal yang terjadi selama ini justru berkebalikan dari hal itu semua.
       Selaku penulis, sadar atas kekurangan yang ada pasa makalah ini. Oleh sebab itu, perkenankan saya mohon maaf atas kurang sempurnanya makalah ini.
Wassalamu’alaikum.wr.wb






PENDAHULUAN

      Islam mengajarkan kita pada kebaikan, kelembutan, kesopanan, dan kedermawanan. Akan tetapi, dewasi ini kita sering sekali mendengar dan melihat tentang kekerasan, kerusuhan, bahkan anarki yang dilakukan oleh ormas ormas beraliran Islam. Hal ini jelas mencoreng agama islam sendiri.
      Pada zaman dahulu, ketika Rosul berperang terhadap kaum kafirun, Rosul menyerukan kepada umat /  pasukannya untuk tidak menyerang dan menyakiti kecuali mereka menyerang dan menyakiti terlebih dahulu. Akan tetapi, kini ormas ormas Islam kususnya di Indonesia sebagai negara Islam terbesar di Dunia justru banyak melakukan perbuatan yang mencoreng nama baik Islam itu sendiri, baik melakukan kerusuhan, bertindak anarkis, korupsi untuk para pejabat yang mengaku beragama Islam, bahkan terlibat dalam jaringan teroris yang membunuh jutaan nyawa tak bersalah. Hal ini jelas jauh menyimpang dari ajaran yang di ajarkan Rosul.
      Lantas, bagaimanakah solusi yang terbaik kita sebagai kaum terpelajar yang baik. Haruskah semua itu diakukan dengan kekerasan.









PEMBAHASAN

Pernah kah mendengar kutipan lyric lagu  ini
“Pernahkah gak denger teriakan  Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusak kitab orang ditampar-tampar”

      Sebuah lyrik lagu dari Sebuah band Indonesia, jelas hal ini menyindir bagi Umat islam. Lantas sudikah kita di cap sebagai agama yang anarkis. Hal ini sangat menyakiti perasaan kita sebagai umat Islam.

      Kita menyadari, memang benar sekarang ini sumber sumber kemaksiatan duniawi semakin banyak dan beragam. Akan tetapi haruskah dengan cara seperti itu kita berusahah menumpas habis orang orang yang melakukan maksiat.

      Sebenarnnya, jika diperhatikan sumber maksiat zaman sekarang dengan zaman Nabi Muhammad dahulu tidaklah jauh berbeda. Bahkan mungkin pada zaman Nabi dahulu, perbuatan maksiat yang dilakukan lebih keji dan jauh dari akal sehat. Akan tetapi, dahulu Nabi mampu mengatasi hal hal itu tanpa sama sekali menggunakan kekerasan. Rosul membuat orang orang kafir sadar akan perbuatannya dan bertaubat dengan kata kata dan perilakunya yang sangat di contoh oleh orang kafir. Sehinggaa pun bertaubat  dan tunduk terhadap ajaran Islam kemudian mengikuti ajaran Nabi Muhammad.saw.




      Lantas mengapa pada zaman yang sudah modern ini, kususnnya di Indonesia, harus melakukan tindakan tindakan brutal, kasar, dan anarkis.  Kita sebagai orang orang terpelajar harus bisa berfikir kritis mengenai hal ini.




      Memberantas maksiat tidaklah harus dilkukan engan kekerasan. Kekerasan justru hanya akan membuat masalah tak kunjung selesai. Kita hidup dinegara hukum, semua peraturan, hukuman, keputusan dan kegiatan di Indonesia ini  sudah berdasarkan hukum hukum yang berlaku. Kita juga mempunyai aparat penegak hukum, yang senantiasa siap melayani dan membela sertaq menegakkan kebenaran di negara ini. Jadi kita bisa melakukan kegiatan penumpasan maksiat tanpa melakukan kekerasan. Kita bisa melaporkan kepada pihak yang berwajib untuk menangani kemaksiatan yang terjadi, entah melalui perundingan, musyawarah, ataupun pencekalan pihak oihak yang dianggap sebagai biang dari perbuatan maksiat tersebut. Tanpa kita harus melakukan pengrusakan ataupun penganiayaan.

      FPI / Front Pembela Islam, dengan pasukan bersurbannya selalu aktif memberantas maksiat di Indonesia. Lantas, pantaskah cara yang mereka lakukan itu, dengan melakukan pengrusakan, pembakaran, penganiayaan. Pantas kah mereka dianggap sebagai pasukan pembela  Agama Islam.
     
     Kemudian mereke yang mengaki dirinya sedang berjihad di jalan Allah, benarkah perbuatan yang mereka lakukan itu dianggap sebagai jihad. Mereka mengebom tempat tempat yang dianggap sebagai tempat maksiat. Tempat tempat orang kafir. Dan ratusan bahkan ribuan nyawa tak bersalah menjadi korban mereka. Biarpun mereka orang kafir yang jelas berdosa besar terhada Allah, akan tetapi mereka sudah memiliki kepercayaan masing masing. Dan kita sebagai umat Islam juga sudah diajarkan tentang solidaritas, tenggang rasa antar umat beragama lainnya.









      Salah satu dari sifat Rosul adalah AMANAH. Yaitu mampu menyampaikan amanah yang telah diberikan kepadannya, kususnnya para pemimpin. Akan tetapi yang kita lihat sekarang ini, justru para pemimpin yang sudah di sumpah dibawah Al Quran, sudah dipercaya dan diberi amanah, mereka banyak melakukan kecurangan kecurangan, dengan melakukan kebohongan, korupsi, bertindak curang. Tidakkah mereka meneladani dari sifat sifat yang Rosul miliki. Mereka tidak meniru perilaku perilaku terpuji yang Rosul miliki. Justru mereka yang mengaku beragama Islam mencoreng muka Islam sendiri.

      Kita sebagai orang orang berpendidikan, yang sudah sejak kecil sudah diajarkan tentang ilmu ilmu, kususnnya ilmu agama sampai sekarang kiita beranjak menjadi seorang dewasa, harus bisa berpikir kritis dan bertindak cepat mengatasi hal hal seperti ini. Kita hendaknya bisa menjauh dan menjaga diri baik dari perbuatan perbuatan meksiat itu, pun kita juga harus menjaga diri dari hal hal yang dapat merusak nama baik ajaran Islam.

      Menyikapi tentang kekerasan yang sering terjadi, kita hendaknya mampu mencegah hal hali itu terulang kembali. Kita juga harus bersikap sebagai mana dahulu di contohan oleh Rosul. Dahulu ketika menyebarkan ajaran Islam, Nabi tak sedikitpun melakukan tindak tindak kekerasan, apalagi sampai pembunuhan, kecuali Nabi Muhammad nerasa diserang. Bahkan ketika Nabi disakiti, diludahi, dihina, dan dianiaya, Nabi tak sedikitpun Nabi merasa dendam, bahkan tak pernah Nabi membalas seperti apa yang telah mereka perbuat pada Nabi.

    
      Hal ini mungkin berbeda dengan apa yang terjadi sekarang. Kadang mereka yang mengaku umat Islam, merasa sedikit tersinggung langsung membalas, bahkan menghakimi secara tidak manusiawi. Bahkan mereka yang merasa sebagai golongan golongan yang mengatasnamakan ormas Islam, melakukan tindakan yang jauh dari akal sehat.

      Selain sebagai teladan bagi umat Islam sendiri, Beliau juga mampu menjadi teldan bagi semua manusia di dunia, pun saat itu juga banyak orang orang kafir meladani beliau, bahkan mereka kemudian tunduk dan mengikuti ajaran ajaran yang di sampaikan Rosul.

     Selain itu, kita sebagai pemuda harapan bangsa hendaklah mulai bersikap dan belajar menjadi pemimpin, baik memimpin diri sendiri, memimpin teman, dan memimpin organisasi tertentu. Sebab, di tangan kita kelak negara ini akan di urus dan dijalankan roda peerintahannya. Kita juga harus banyak meneladani safat Rosul yaitu Shidiq dan Amanah yaitu Jujur dan dapat dipercaya, sebab kelak ketik kita diberi kepercayaan untuk memimpin sesuatu, kita hendaknnya mampu menjadi pemimpin yang bisa dipercaya, sehingga wabah korupsi di negri ini juga bisa hilang.

      Membela agama, tidak harus dengan membuat mereka yang tidak sealiran dengan ajaran kita mengikuti ajaran yang kita percayai. Akan tetapi membela Islam hendaklah kita melakukan kegiatan kegiatan syi’ar, membenarkan mereka yang salah, mengajarkan mereka tentang kebaika. Allah berfirman dalam QS. Alkafirun ayat 6

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEimtzaR2ugTDB0BHcj52we3H8tre8TiJUdHIc6lkF0GK71nYeq5mP3GAzNORFR4yPd4a50uHm5a_dQ0_QR6XLmswNlzO62wdB6lYvwYKnXqYsNp7Hh18KTgJyKpf8Wiib_sGesElX80FJWe/s1600/Picture4.jpg
Yang artinya “ Bagimu agamamu, dan Bagi ku Agamaku”

      Dari ayat diatas, jelas allah sudah menerangkan bahwa kita tidak boleh melakukan pemaksaan kehendak, dalam hal ini tentang kepercayaan masing masing, jadi kita tidak boleh memaksaka seseorang untyuk mengikuti ajaran Islam, ketika mereka tidak mau mengikuti ajaran kita, karena sudah memiliki kepercayaan sendiri, apalagi dengan melakukan perusakan penganiayaan. Akan tetapi kita di wajibkan untuk mengajarkan agam Islam kepada mereka yang belum mengetahui, memberi tahu tentang kebenaran Islam, mengajak secara halus untuk mengikuti ajaran Islam, tanpa menyakiti baik fisik maupu  jiwa orang itu.

      Jadi, mulailah berfikir positif dan menjaga ajaran Islam, jangan sampai ajaran Islam di ca sebagai agama yang rusuh, anarkis, kasar, dan kejam.




Ardi Wijanarko

















KESIMPULAN DAN SARAN


Dari artikel diatas, dapat disimpulkan bahwa, :
2.    Kita sebagai penerus bangsa ini, harus mulai belajar menjadi pemimpi yang baik dan bisa dipercaya, sebab ditangan kita kelak negara ini akan di urus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar