PROBLEMATIKA
ISLAM MASA KINI
“MEMBELA
ISLAM ATAU MERUSAK ISLAM”
Disusun Oleh
Ardi
wijanarko
41612110024
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2012
DAFTAR ISI
Table of Contents
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.wr.wb
Pertama-tama saya ucapkan terimakasih
kepada bapak Ahmad miftah Pauzi,S.HI.MA, selaku Dosen pembimbing mata kuliah
Pendidikan agam Islam. Juga kepada teman teman, dan semua pihak yang telah
membantu terselesaikannya makalah PROBLEMATIKA ISLA MASA KINI ini, dengan judul
makalah “MEMBELA ISLAM ATAU MERUSAK ISLAM”.
Makalah ini dibuat atas dasar
keprihatinan kita ahir ahir ini melihat banyaknnnya kesusuhan, kekerasan, ke
anarkisan, bahkan pembunuhan masal yang justru dilakukan oleh orang orang
berjubah, mengaku sebagai orang beragama islam. Hal ini jelas sangat mencoreng
agama Islam sendiri. Dimana agama Islam adalah agama yang mengajarkan kita
tentang kebaikan, kedamaian, kehalusan, kerapian, kesopanan. Akan tetapi hal
yang terjadi selama ini justru berkebalikan dari hal itu semua.
Selaku penulis, sadar atas kekurangan
yang ada pasa makalah ini. Oleh sebab itu, perkenankan saya mohon maaf atas
kurang sempurnanya makalah ini.
Wassalamu’alaikum.wr.wb
PENDAHULUAN
Islam mengajarkan kita pada kebaikan,
kelembutan, kesopanan, dan kedermawanan. Akan tetapi, dewasi ini kita sering
sekali mendengar dan melihat tentang kekerasan, kerusuhan, bahkan anarki yang
dilakukan oleh ormas ormas beraliran Islam. Hal ini jelas mencoreng agama islam
sendiri.
Pada zaman dahulu, ketika Rosul berperang
terhadap kaum kafirun, Rosul menyerukan kepada umat / pasukannya untuk tidak menyerang dan
menyakiti kecuali mereka menyerang dan menyakiti terlebih dahulu. Akan tetapi,
kini ormas ormas Islam kususnya di Indonesia sebagai negara Islam terbesar di
Dunia justru banyak melakukan perbuatan yang mencoreng nama baik Islam itu
sendiri, baik melakukan kerusuhan, bertindak anarkis, korupsi untuk para
pejabat yang mengaku beragama Islam, bahkan terlibat dalam jaringan teroris
yang membunuh jutaan nyawa tak bersalah. Hal ini jelas jauh menyimpang dari
ajaran yang di ajarkan Rosul.
Lantas, bagaimanakah solusi yang terbaik
kita sebagai kaum terpelajar yang baik. Haruskah semua itu diakukan dengan
kekerasan.
PEMBAHASAN
Pernah
kah mendengar kutipan lyric lagu ini
“Pernahkah gak denger
teriakan Allahu Akbar
Pake peci tapi kelakuan barbar
Ngerusak kitab orang
ditampar-tampar”
Sebuah lyrik lagu dari Sebuah band Indonesia, jelas hal ini menyindir
bagi Umat islam. Lantas sudikah kita di cap sebagai agama yang anarkis. Hal ini
sangat menyakiti perasaan kita sebagai umat Islam.
Kita menyadari, memang benar sekarang ini sumber sumber kemaksiatan
duniawi semakin banyak dan beragam. Akan tetapi haruskah dengan cara seperti
itu kita berusahah menumpas habis orang orang yang melakukan maksiat.
Sebenarnnya, jika diperhatikan sumber maksiat zaman sekarang dengan
zaman Nabi Muhammad dahulu tidaklah jauh berbeda. Bahkan mungkin pada zaman
Nabi dahulu, perbuatan maksiat yang dilakukan lebih keji dan jauh dari akal
sehat. Akan tetapi, dahulu Nabi mampu mengatasi hal hal itu tanpa sama sekali
menggunakan kekerasan. Rosul membuat orang orang kafir sadar akan perbuatannya
dan bertaubat dengan kata kata dan perilakunya yang sangat di contoh oleh orang
kafir. Sehinggaa pun bertaubat dan
tunduk terhadap ajaran Islam kemudian mengikuti ajaran Nabi Muhammad.saw.
Lantas mengapa pada zaman yang sudah modern ini, kususnnya di Indonesia,
harus melakukan tindakan tindakan brutal, kasar, dan anarkis. Kita sebagai orang orang terpelajar harus bisa
berfikir kritis mengenai hal ini.
Memberantas maksiat tidaklah harus dilkukan engan kekerasan. Kekerasan
justru hanya akan membuat masalah tak kunjung selesai. Kita hidup dinegara
hukum, semua peraturan, hukuman, keputusan dan kegiatan di Indonesia ini sudah berdasarkan hukum hukum yang berlaku.
Kita juga mempunyai aparat penegak hukum, yang senantiasa siap melayani dan
membela sertaq menegakkan kebenaran di negara ini. Jadi kita bisa melakukan
kegiatan penumpasan maksiat tanpa melakukan kekerasan. Kita bisa melaporkan
kepada pihak yang berwajib untuk menangani kemaksiatan yang terjadi, entah
melalui perundingan, musyawarah, ataupun pencekalan pihak oihak yang dianggap
sebagai biang dari perbuatan maksiat tersebut. Tanpa kita harus melakukan
pengrusakan ataupun penganiayaan.
FPI / Front Pembela Islam, dengan pasukan bersurbannya selalu aktif
memberantas maksiat di Indonesia. Lantas, pantaskah cara yang mereka lakukan
itu, dengan melakukan pengrusakan, pembakaran, penganiayaan. Pantas kah mereka
dianggap sebagai pasukan pembela Agama Islam.
Kemudian mereke yang mengaki dirinya sedang berjihad di jalan Allah,
benarkah perbuatan yang mereka lakukan itu dianggap sebagai jihad. Mereka
mengebom tempat tempat yang dianggap sebagai tempat maksiat. Tempat tempat orang
kafir. Dan ratusan bahkan ribuan nyawa tak bersalah menjadi korban mereka.
Biarpun mereka orang kafir yang jelas berdosa besar terhada Allah, akan tetapi
mereka sudah memiliki kepercayaan masing masing. Dan kita sebagai umat Islam
juga sudah diajarkan tentang solidaritas, tenggang rasa antar umat beragama
lainnya.
Salah satu dari sifat Rosul adalah AMANAH.
Yaitu mampu menyampaikan amanah yang telah diberikan kepadannya, kususnnya para
pemimpin. Akan tetapi yang kita lihat sekarang ini, justru para pemimpin yang
sudah di sumpah dibawah Al Quran, sudah dipercaya dan diberi amanah, mereka
banyak melakukan kecurangan kecurangan, dengan melakukan kebohongan, korupsi,
bertindak curang. Tidakkah mereka meneladani dari sifat sifat yang Rosul miliki.
Mereka tidak meniru perilaku perilaku terpuji yang Rosul miliki. Justru mereka
yang mengaku beragama Islam mencoreng muka Islam sendiri.
Kita sebagai orang orang berpendidikan, yang sudah sejak kecil sudah
diajarkan tentang ilmu ilmu, kususnnya ilmu agama sampai sekarang kiita
beranjak menjadi seorang dewasa, harus bisa berpikir kritis dan bertindak cepat
mengatasi hal hal seperti ini. Kita hendaknya bisa menjauh dan menjaga diri
baik dari perbuatan perbuatan meksiat itu, pun kita juga harus menjaga diri
dari hal hal yang dapat merusak nama baik ajaran Islam.
Menyikapi tentang kekerasan yang sering terjadi, kita hendaknya mampu
mencegah hal hali itu terulang kembali. Kita juga harus bersikap sebagai mana
dahulu di contohan oleh Rosul. Dahulu ketika menyebarkan ajaran Islam, Nabi tak
sedikitpun melakukan tindak tindak kekerasan, apalagi sampai pembunuhan,
kecuali Nabi Muhammad nerasa diserang. Bahkan ketika Nabi disakiti, diludahi,
dihina, dan dianiaya, Nabi tak sedikitpun Nabi merasa dendam, bahkan tak pernah
Nabi membalas seperti apa yang telah mereka perbuat pada Nabi.
Hal ini mungkin berbeda dengan apa yang terjadi sekarang. Kadang mereka
yang mengaku umat Islam, merasa sedikit tersinggung langsung membalas, bahkan
menghakimi secara tidak manusiawi. Bahkan mereka yang merasa sebagai golongan
golongan yang mengatasnamakan ormas Islam, melakukan tindakan yang jauh dari
akal sehat.
Selain sebagai teladan bagi umat Islam sendiri, Beliau juga mampu
menjadi teldan bagi semua manusia di dunia, pun saat itu juga banyak orang
orang kafir meladani beliau, bahkan mereka kemudian tunduk dan mengikuti ajaran
ajaran yang di sampaikan Rosul.
Selain itu, kita sebagai pemuda harapan bangsa hendaklah mulai bersikap
dan belajar menjadi pemimpin, baik memimpin diri sendiri, memimpin teman, dan
memimpin organisasi tertentu. Sebab, di tangan kita kelak negara ini akan di
urus dan dijalankan roda peerintahannya. Kita juga harus banyak meneladani
safat Rosul yaitu Shidiq dan Amanah yaitu Jujur dan dapat dipercaya, sebab
kelak ketik kita diberi kepercayaan untuk memimpin sesuatu, kita hendaknnya
mampu menjadi pemimpin yang bisa dipercaya, sehingga wabah korupsi di negri ini
juga bisa hilang.
Membela agama, tidak harus dengan membuat mereka yang tidak sealiran
dengan ajaran kita mengikuti ajaran yang kita percayai. Akan tetapi membela
Islam hendaklah kita melakukan kegiatan kegiatan syi’ar, membenarkan mereka
yang salah, mengajarkan mereka tentang kebaika. Allah berfirman dalam QS. Alkafirun
ayat 6
Yang artinya “ Bagimu
agamamu, dan Bagi ku Agamaku”
Dari ayat diatas, jelas allah sudah menerangkan bahwa kita tidak boleh
melakukan pemaksaan kehendak, dalam hal ini tentang kepercayaan masing masing,
jadi kita tidak boleh memaksaka seseorang untyuk mengikuti ajaran Islam, ketika
mereka tidak mau mengikuti ajaran kita, karena sudah memiliki kepercayaan
sendiri, apalagi dengan melakukan perusakan penganiayaan. Akan tetapi kita di
wajibkan untuk mengajarkan agam Islam kepada mereka yang belum mengetahui,
memberi tahu tentang kebenaran Islam, mengajak secara halus untuk mengikuti
ajaran Islam, tanpa menyakiti baik fisik maupu
jiwa orang itu.
Jadi, mulailah berfikir positif dan menjaga ajaran Islam, jangan sampai
ajaran Islam di ca sebagai agama yang rusuh, anarkis, kasar, dan kejam.
Ardi Wijanarko
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari artikel diatas,
dapat disimpulkan bahwa, :
2. Kita
sebagai penerus bangsa ini, harus mulai belajar menjadi pemimpi yang baik dan
bisa dipercaya, sebab ditangan kita kelak negara ini akan di urus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar